#2 Menolak Panggilan Pulang
Magelang, 25-26 Juni 2014
Sebuah mobil hitam datang menjemput kami di depan alun-alun Semarang yang ramai dan penuh warna-warni cahaya lampu mainan anak-anak. Mobil berseat 7 itu kami tumpangi ber-8 ditambah 6 buah backpack dan beberapa tas tambahan. Mungkin kalau mobil bisa ngomong, dia bakal teriak-teriak. Setelah lelah seharian bertualang, saya duluan yang kemudian disusul Tasya, Monik, Vander, Gending, dan Harta mulai terlelap. Saya mulai terbangun lagi ketika kami menyusuri jalanan panjang yang gelap. Kiri hutan, kanan semacam turunan agak curam. Omnya Gending yang semacam veteran pembalap ini, terus-terusan membalap truk-truk besar di jalanan sempit yang gelap ini. Saya yang panikan ini cuma bisa was-was dan mengaduh dalam hati sambil mulai terlelap lagi. Lah wong saya ini Pelor, nemPel moLor.
“Yok, Yok udah sampe Yok!” Suara kakeknya Gending ini akhirnya yang bangunin kami, di tengah jalanan menurun yang menurut saya curam dan kayaknya bakal males banget buat ditanjaki. Bangun setengah sadar, sambil ngumpulin nyawa, dan ngangkut backpack yang berat, ya semacam pose-pose babon gendut yang mabok gitulah. Jadi, sampailah kami di rumah kakeknya Gending! MA-GE-LANG!
“Oh, ini toh mamanya gending” (padahal udh pernah ketemu)
“oh halo eyang, maaf ya ngerepotin”
“makasi banget ya om”
“ma, ini monik”
“ini nungky”
“ini tasya”
“vander”
“harta”
“kamar mandinya di mana ya tante?”
sehabis ini, ada foto-foto candid tanpa rekayasa ekspresi-ekspresi kami main balon :3
.....................
...............
.........
.....
tampang bahagianya monik
tampang bahagianya Vander & Gending
tampang bahagia saya :D
tampang bahagia Harta yang sok cool
bahagia level 100-nya Tasya
oh... tampang bahagia rata-rata mangap ya.
oh... main balon ga cuma bisa bikin bocah doang yang seneng.
oh... bahagia itu sederhana. hahaha.
ih... kasian ya..
Permainan balon kami terditraksi dengan suara knalpot-knalpot motor kampanye pendukung capres no 2 (sekarang jadi presiden, Pak Owi!!) dan saya yang suka salah fokus ini langsung melipir ke arah penjual sate.
Dengan 5 ribu rupiah saja, anda sudah bisa mendapatkan 8 tusuk sate dingin dengan segelompok lontong yang mengenyangkan muahahahaha.
Baru selanjutnya kami makan pempek-pempek 8 ribu sampe eneg & jus buah yang enak parah, kata Gending. walau bagi saya masih kebanyakan airnya hehehe dan lanjut main balon! Balon tiup yang ngehits di zaman saya TK yayaya...
jadi, ini maksudnya foto dibelakang pohon yang mirip di film Maleficent, tapi ya gitu..
wahh.. ada hotel Sumber Waras #salahfokus
Setelah basa-basi dan menuntaskan kegiatan buang-buang air ini, akhirnya kami diajak pergi ke warung Lesah yang berhasil bikin kami kalap karna laper, murah, dan enaknya makanan di sini. Aduhai, mendoannya:9
Sehabis kami pulang, akhirnya kami ngepak-ngepak barang dan mulailah orkresta HACHIM HACHIM dan PRAT PROTT ini mulai lagi (sudah biasa). Tapi..... kenapa masalah saya gak kunjung hilang, karena pintu kamar mandi disini pintunya juga transparan nerawang!
Ternyata, untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak sangatlah sulit didapatkan semenjak dari Semarang. Karena, selain suara ngoroknya Vander ini (sampe bikin Tasya ngigo nge-tweet tengah malam), ternyata panggilan sholat subuh dari masjid ini kencengnya menggelegar gak nyantai ditambah intro sebuah bel peringatan yang biasa dikumandangkan di stasiun kereta! NENG NONG NENG NONG... NONG NENG NENG NONG... NENG NONG NENG NONG.. NONG NENG NENG NONG.. ya 3x.. yang segera disusul pisuhan-pisuhan yang keluar dari mulut masing-masing.
Sudah pagi! dan setelah foya-foya waktu, akhirnya kami berangkat menuju alun-alun Magelang! TADAA! monumen kompor yang tidak nyambung dengan slogan Magelang, kota seribu bunga ini jadi objek yang menarik sambil main balon sabun! *jiwa-jiwa bocah menggelinjang*
Sudah pagi! dan setelah foya-foya waktu, akhirnya kami berangkat menuju alun-alun Magelang! TADAA! monumen kompor yang tidak nyambung dengan slogan Magelang, kota seribu bunga ini jadi objek yang menarik sambil main balon sabun! *jiwa-jiwa bocah menggelinjang*
sehabis ini, ada foto-foto candid tanpa rekayasa ekspresi-ekspresi kami main balon :3
.....................
...............
.........
.....
tampang bahagianya monik
tampang bahagianya Vander & Gending
tampang bahagia Harta yang sok cool
oh... tampang bahagia rata-rata mangap ya.
oh... main balon ga cuma bisa bikin bocah doang yang seneng.
oh... bahagia itu sederhana. hahaha.
ih... kasian ya..
Permainan balon kami terditraksi dengan suara knalpot-knalpot motor kampanye pendukung capres no 2 (sekarang jadi presiden, Pak Owi!!) dan saya yang suka salah fokus ini langsung melipir ke arah penjual sate.
Dengan 5 ribu rupiah saja, anda sudah bisa mendapatkan 8 tusuk sate dingin dengan segelompok lontong yang mengenyangkan muahahahaha.
Baru selanjutnya kami makan pempek-pempek 8 ribu sampe eneg & jus buah yang enak parah, kata Gending. walau bagi saya masih kebanyakan airnya hehehe dan lanjut main balon! Balon tiup yang ngehits di zaman saya TK yayaya...
belom afdol kalo belom foto loncat |
Jalan-jalan santai kami berlanjut ke Residenan di Kota. Sebelumnya, kami mampir dulu ke kedai coklat namanya Soklatis! Coklat eksotis. Pas sampai, sayangnya Residenan ini sepi nggak ada pengunjung selain kami. Jadi, gak bisa masuk ke dalam, dan cuma muter-muter sekeliling aja.
wahh.. ada hotel Sumber Waras #salahfokus
#MENOLAK PANGGILAN PULANG 3
Me lovey it so mucho!
ReplyDeletekeren banget nung. lopelope!
ReplyDeleteterimakasih semua! :D
ReplyDelete